Arti Sebuah Persahabatan


Banyak sekali orang yang bilang sahabat itu adalah teman yang benar-benar dekat, bahkan sangat spesial sampai tahu hal-hal kecil tentang diri kita. Ada juga yang bilang sahabat itu kalau ke mana-mana selalu bersama, dan juga ada pula yang bilang sahabat itu adalah teman dalam suka dan duka, tapi tahu batas di mana suatu saat ketika teman dapat masalah, kita harus membiarkan dia mengatasi masalahnya sendiri.

Bagiku SAHABAT adalah sesuatu yang paling berharga dalam hidup ini “friend is like a part of life and like family”, kata-kata tersebut pasti pernah terjadi di kehidupan kita walaupun kita sudah lama tidak bertemu dengan mereka (sahabat). Sahabat merupakan orang yang terbaik di dalam hidup kita siapa pun sahabat kita, asalkan sahabat kita bisa mengerti perasaan kita. Ingatlah selalu bahwa “friends will always help us in anywhere and anytime”. Siapa pun sahabat kita dia tetaplah sahabat kita dan harus saling mengerti perasaan satu sama lain, tanpa ada rasa dendam atau pun rasa ingin saling menjatuhkan.

Sendainya kita bisa berpikir bijak, semua orang adalah sahabat. Percuma juga terucap kata sahabat kalau kita hanya menginginkan manfaat baiknya saja. Di saat kita dibantu orang lain tanpa berpikir apapun kita langsung bilang orang itu adalah sahabat, tapi saat dia melakukan sedikit kesalahan, kita langsung membencinya.

Sahabat itu lebih dari sekedar teman. Sahabat adalah teman yang benar-benar teman. Bukan hanya manis di mulut, bukan hanya manis di perkataan, tapi benar-benar “manis”. Manisnya bukan hanya basa-basi, tapi sungguh-sungguh dari lubuk hati yang paling dalam (ikhlas).

Apa pun keadaannya sahabat bisa selalu mengerti perasaan kita, walapun kadang kita tidak bisa mengerti perasaan dia (Sahabat).

Yang pantas disebut sahabat adalah orang yang bisa melihat kita dari hati ke hati, bukan karena tampang, materi, latar belakang, pendidikan, maupun yang lain-lain. Jadi intinya dalam persahabatan kita semua sama, bisa saling menerima kekurangan dan kelebihan kita masing-masing.

"Sahabat itu bagaikan bintang di langit, walau jauh Dia tetap bercahaya, meski kadang menghilang Dia akan tetap selalu ada,
tidak mungkin dimiliki,
tapi tidak bisa dilupakan dan selalu ada dalam Hati."

Falsafah Cinta

Cinta adalah sebuah anugerah yang sangat indah, cinta hadir untuk meberikan warna dalam hidup di dunia apalagi rasa cinta kepada lawan jenis, sang pujaan hati atau sang kekeasih hati menjadikan cinta itu begitu terasa manis bahkan kalo orang bilang bila orang udah cita maka empedu pun terasa seperti gula. Begitulah cinta, sungguh hal yang banyak menjerumuskan kaum muslimin ke dalam jurang kenistaan manakala tidak berada dalam jalur yang benar.

Kehidupan seorang muslim atau muslimah tanpa pacaran adalah hambar. Kalau dikatakan nggak usah kamu pacaran maka serentak ia akan mengatakan " Lha kalo nggak pacaran, gimana kita bisa ngenal calon pendamping kita ?". kalo dikatakan pacaran itu haram akan dikatakan, " pacaran yang gimana dulu.". Beginilah keadaan kaum muda sekarang, hawa nafsu sudah menjadi sebuah hakim akan hukum halal-haram, boleh dan tidak. Mereka para muslimah kebanyakan berlomba-lomba untuk mendapatkan sang pacar atau sang kekasih, apa sebabnya, mungkin mereka berkata " Aku takut nggak dapat jodoh ". Muslimah banyak ketakutannya tentang calon pendamping, karena mereka tahu bahwa perbandingan laki-laki dan perempuan adalah 1 : 5. Tapi apakah jalan pacaran sebagai penyelesaian?...

Dikatakan banyak orang bahwa pacaran dikategorikan sebagai nafsu syahwat yang tidak dirahmati oleh Allah, karena ketiga rukun yang menumbuhkan rasa cinta menyatu di luar perkawinan. Hal ini dilakukan dengan dalih sebagai suatu penjajakan guna mencari partner yang ideal dan serasi bagi masing-masing pihak. Tapi dalam kenyataannya masa penjajakan ini tidak lebiih dimanfaatkan sebagai pengumbaran nafsu syahwat semata-mata, bukan bertujuan secepatnya untuk melaksanakan perkawinan.

Semua yang ada tercermin dalam sifat-sifat dan hal berikut:

  1. Mereka merasa beruntung sekali jika selalu dapat berduaan, dan berpisah dalam waktu pendek saja tidak tahan rasanya. Dan keduanya merasa satu sama lain saling memerlukan.
  2. Mereka merasa cocok satu sama lainnya. Karena segala permasalahan yang sedang dihadapi dan dirasakan menjadi masalah yang perlu dicari pemecahannya bersama. Hal ini dimungkinkan karena mereka satu dengan lainnya merasa dapat mencapai saling pengertian dalam seluruh aspek kehidupannya.
  3. Mereka satu sama lain senantiasa berusaha sekuat tenaga untuk menuruti kemauan sang kekasih. Hal ini dimungkinkan karena perasaan cinta yang telah tumbuh secra sempurna dengan pertautan yang kuat.


Tapi tanpa disadari, pacaran itu sendiri telah melambungkan perasaan cinta makin tinggi. Di sisi lain pacaran menjurus pada hubungan intim yang merusak cinta, melemahkan dan meruntuhkannya. Karena pada hakekatnya hubungan intim dalam pacaran adalah tujuan yang hendak dicapai dalam pacaran. Oleh karena itu orang yang pacaran selalu mendambakan kesyahduan. Dengan tercapainya tujuan tersebut kemungkinan tuntutannya pun mereda dan gejolak cintanya melemah. Hingga kebencian yang ada pada pasangan, karena kehormatan nya direnggut secara haram.

Dari semua itu tinggal kita sendiri saja yang menilainya, jadi bersyukurlah bagi orang yang diberi anugrah Cinta, syukuri Cinta yang kita miliki hingga sekarang ini dengan catatan Cinta yang benar.

Cinta adalah Fitrah


Cinta seorang laki-laki kepada wanita dan cinta wanita kepada laki-laki adalah perasaan yang manusiawi yang bersumber dari fitrah yang diciptakan Allah SWT di dalam jiwa manusia , yaitu kecenderungan kepada lawan jenisnya ketika telah mencapai kematangan pikiran dan fisiknya.

Cinta pada dasarnya adalah bukanlah sesuatu yang kotor , karena kekotoran dan kesucian tergantung dari bingkainya. Ada bingkai yang suci dan halal dan ada bingkai yang kotor dan haram

Cinta mengandung segala makna kasih sayang , keharmonisan , penghargaan dan kerinduan , disamping mengandung persiapan untuk menempuh kehiduapan dikala suka dan duka.

Cinta bukanlah hanya sebuah ketertarikan secara fisik saja. Ketertarikan secara fisik hanyalah permulaan cinta bukan puncaknya.Dan sudah fitrah manusia untuk menyukai keindahan.Tapi disamping keindahan bentuk dan rupa harus disertai keindahan kepribadian dengan akhlak yang baik.

Islam adalah agama fitrah karena itulah islam tidaklah membelenggu perasaan manusia.Islam tidaklah mengingkari perasaan cinta yang tumbuh pada diri seorang manusia .Akan tetapi islam mengajarkan pada manusia untuk menjaga perasaan cinta itu dijaga , dirawat dan dilindungi dari segala kehinaan dan apa saja yang mengotorinya.

Islam mebersihkan dan mengarahkan perasaan cinta dan mengajarkan bahwa sebelum dilaksanakan akad nikah harus bersih dari persentuhan yang haram.

Cinta adalah sebuah anugrah dari Allah swt yang sangat indah dan berarti, bagi kita yang memeiliki cinta, syukurilah apa yang sudah kita miliki sekarang. Karena tanpa cinta kita takkan pernah ada di Dunia.